"Solksjaer - legenda supersub" |
Apakah peran sebagai seorang supersub bisa dibanggakan? Sebagian dari kita pasti masih ingat dengan seseorang yang kini menjadi legenda hanya dari statusnya sebagai supersub alias 'pemain pengganti super', Ole Gunnar Solskjaer.
"You can still make a big, big impact at this club even if you're not a first-team regular. I think maybe that's the lesson some of them have learned from what happened to me." (Solskjaer)
Lalu, sejak kapan seorang pemain pengganti mulai diperhitungkan dalam sepakbola? Tentu saja ada sejarahnya.
Sejarah Pemain Pengganti dalam Sepakbola
Ternyata baru sekitar 60 tahun yang lalu, peraturan tentang adanya seorang pemain pengganti mulai diperkenalkan.
Dalam pertandingan resmi, pemain pengganti pertama dalam sejarah adalah Horst Eckel. Dia bermain untuk Jerman dalam kualifikasi Piala Dunia 1954 melawan Saarland, sebuah negara kecil yang sekarang sudah tidak ada lagi.
Di Liga Inggris, peraturan tentang adanya pemain pengganti baru dipakai sejak musim 1965-66. Selama 2 tahun sejak peraturan ini diperkenalkan, sebuah tim hanya boleh mengganti pemainnya sebanyak satu kali, kecuali jika ada yang cedera. Baru pada musim 1967-68, pergantian pemain karena alasan taktik diperbolehkan.
Pemain pengganti pertama dalam sejarah Liga Inggris adalah Keith Peacock (Charlton, vs Bolton), dia menggantikan kiper Mike Rose yang mengalami cedera 10 menit sebelum pertandingan bubar.
Sejak pergantian pemain mulai diperkenankan pada pertengahan abad 20, pemberdayaan seorang pemain pengganti berkembang menjadi analisa taktik yang menarik. Kapan dan siapa pemain yang tepat untuk menjadi menjadi pengganti, menjadi salah satu kunci kemenangan yang harus diperhitungkan.
(Baca juga: 'Riset taktik Pergantian Pemain')
Seorang pemain dengan stamina yang lebih segar dan bisa merubah pertandingan seringkali menjadi senjata rahasia di sisa waktu permainan. Itulah mengapa harus ada super substitute alias pengganti super.
Awal Kemunculan Supersub
Awalnya, istilah supersub muncul sebagai julukan untuk pemain Liverpool yang bermain pada era 1970-80-an, David Fairclough. Di musim debutnya, Fairclough membukukan 14 penampilan, 9 diantaranya sebagai pemain pengganti. Dia mencetak 7 gol krusial di menit akhir pertandingan yang membuat Liverpool sukses memuncaki klasemen Liga Inggris kala itu. Secara total selama karirnya di Liverpool, Fairclough mencetak 20 gol dari perannya sebagai pemain pengganti.
Ole Gunnar Solskjaer
Ketika bicara supersub, rasanya tidak berlebihan menyebut nama Solskjaer sebagai maskot dalam peran yang unik ini. Jika bukan yang terbaik, setidaknya Solskjaer adalah supersub yang layak dikenang.
Solskjaer telah mencetak 29 dari total 126 golnya untuk United dari perannya sebagai pemain pengganti. Tore Andre Flo juga dikenal menjadi supersub bagi pendukung Chelsea karena 13 golnya sebagai pemain pengganti.
Namun lebih dari siapapun, Solskjaer punya banyak momen yang mengidentikkan dirinya sebagai seorang supersub. Gol debutnya untuk United, terjadi 6 menit setelah dia masuk sebagai pemain pengganti (vs Blackburn, 1996). Begitu pula dengan gol terakhirnya untuk United, terjadi 6 menit setelah masuk sebagai pemain pengganti melawan musuh yang sama!
Musim 1998-99 adalah penahbisan peran supersub yang mengagumkan bagi Solskjaer. Dalam pertandingan liga melawan Nottingham Forest, penyerang berwajah bayi ini mencetak 4 gol dalam rentang 10 menit ketika baru saja masuk sebagai pemain pengganti. Dan puncaknya, semua orang tahu tentang cerita sang supersub Solskjaer di final Liga Champions 1999...
Kisah Sensasional Gedo
Di Benua Afrika, seorang pemain bernama Mohamed Nagy alias Gedo adalah pahlawan supersub bangsa Mesir. Kisahnya di Piala Afrika 2010 sangat unik: Dalam 6 pertandingan tidak pernah menjadi starter, selalu menjadi pemain pengganti, namun menjadi topskor turnamen dengan 5 gol. Seluruh gol dicetaknya di atas menit ke-80, termasuk gol ke-5 yang mengantarkan Mesir menjadi juara!
....
Jadi, sepakbola memang permainan tim. Untuk memenangkan pertandingan, tidak cukup dengan hanya mengandalkan pemain terbaik. Tidak ada seorangpun pemain yang bisa tampil konsisten. Dengan tim yang baik, skuad yang baik, seorang manager punya pilihan untuk menjalankan 'plan B'. Dan, senjata terbaik dalam 'plan B' adalah: menggunakan seorang supersub.